0

 

PENGANTAR KOMUNIKASI DALAM PELATIHAN SENIOR COURSE HMI

Oleh: Abdul Mustaqim – Peserta Senior Course HMI, 10–16 Mei 2025*


Pendahuluan


Komunikasi merupakan elemen fundamental dalam proses perkaderan di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pelatihan *Senior Course* (SC) sebagai jenjang kaderisasi lanjutan tidak hanya mengembangkan kapasitas intelektual dan kepemimpinan kader, tetapi juga kemampuan berkomunikasi secara efektif, strategis, dan ideologis. Dengan memahami *pengantar komunikasi*, peserta pelatihan mampu menyampaikan gagasan, mengelola konflik, serta membangun solidaritas dalam ruang organisasi.


**Hakikat Komunikasi dalam Konteks HMI**


Secara umum, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima dengan harapan terjadinya perubahan pemahaman atau tindakan. Dalam HMI, komunikasi tidak hanya bersifat informatif tetapi juga transformatif. Setiap interaksi kader, baik dalam diskusi, debat, atau forum musyawarah, merupakan proses komunikasi yang sarat nilai perjuangan dan misi keummatan.


Komunikasi menjadi tulang punggung keberhasilan perkaderan. Tanpa komunikasi yang sehat dan efektif, proses pengembangan pemikiran serta penyatuan visi kader akan mengalami stagnasi.


**Peran Komunikasi dalam Pelatihan Senior Course HMI**


Dalam pelatihan SC HMI, komunikasi memegang peranan penting di berbagai aspek:


1. **Komunikasi Interpersonal** – antara peserta dan fasilitator, membangun rasa percaya dan keterbukaan.

2. **Komunikasi Kelompok** – dalam forum diskusi, kerja kelompok, dan simulasi kepemimpinan.

3. **Komunikasi Organisasi** – memahami struktur komunikasi dalam sistem HMI yang demokratis dan dinamis.

4. **Komunikasi Ideologis** – menyampaikan nilai-nilai Islam, nasionalisme, dan ke-HMI-an secara konsisten dan terarah.


Melalui pelatihan ini, kader ditantang untuk menyampaikan gagasan secara lugas namun argumentatif, serta mengasah kemampuan mendengarkan secara aktif dan empatik.


**Tantangan dan Strategi Komunikasi Kader HMI**


Kader HMI hidup dalam lingkungan yang kompleks, baik sosial, politik, maupun intelektual. Tantangan komunikasi seperti perbedaan latar belakang, gaya komunikasi, hingga resistensi terhadap ide baru, harus dihadapi dengan pendekatan yang bijak dan inklusif.


Strategi komunikasi yang efektif bagi kader HMI antara lain:


* Menguasai teknik retorika dan public speaking.

* Menumbuhkan kesadaran terhadap audiens.

* Mengedepankan nilai adab dalam berkomunikasi.

* Menghindari komunikasi provokatif dan destruktif.


**Kesimpulan**


Pengantar komunikasi bukan sekadar teori, tetapi fondasi utama dalam membangun interaksi yang sehat dan produktif di lingkungan HMI. Dalam pelatihan *Senior Course*, pemahaman komunikasi harus ditanamkan sebagai bekal kader dalam menjalankan peran sebagai intelektual organik dan agen perubahan sosial.


Sebagai peserta SC HMI Cabang Mempawah, saya menyadari bahwa kemampuan komunikasi adalah kunci efektif dalam menyampaikan visi perjuangan dan membangun sinergi antar kader. HMI mengajarkan bahwa kata-kata bukan hanya alat bicara, tetapi juga senjata perjuangan.


**Referensi**


1. Effendy, Onong Uchjana. (2007). *Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek*. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2. Mulyana, Deddy. (2005). *Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar*. Bandung: Remaja Rosdakarya.

3. Littlejohn, Stephen W., & Foss, Karen A. (2009). *Theories of Human Communication*. Waveland Press.

4. Modul Senior Course HMI (BPL PB HMI, 2021).

5. Pedoman Perkaderan HMI (PB HMI, 1992).

6. Dokumentasi Internal SC HMI Cabang Mempawah, Mei 2025.


ABDUl MUSTAQIM

DATA DIRI


* Tempat / Tanggal Lahir: Karimunting, 05 Maret 2004

* Jenis Kelamin: Laki-Laki

* Status: Belum menikah

* Kewarganegaraan: Indonesia


   Telepon: 0838-3474-6527

 Alamat: Kota Singkawang PENDIDIKAN


* STIT SA Singkawang– 2023

* SUPM Pontianak – 2016–2019

* MTsS. Yppu Karimunting– 2013–2016

* SDN 03 Karimunting – 2008–2013

Posting Komentar

 
Top